Dalam pengambilan suatu keputusan tidak mudah karena orang yang setuju tentang prinsip etis belum tentu setuju dengan penerapan prinsip tersebut dalam suatu kasus nyata. Seseorang setiap saat mengambil keputusan dan memikul tanggungjawabnya. Yang kita butuhkan adalah pengambilan keputusan secara aktif bukan pasif membiarkan keputusan ditetapkan oleh orang lain. Dalam suatu kasus, keputusan perlu diambil secara aktif dengan alasan yang telah dipertimbangkan secara matang.
Aturan praktis untuk pengambilan keputusan yang etis, antara lain :
- Golden Rule ➱ Perlakukan orang lain seperti anda ingin diperlakukan. Berkumpul dengan orang lain dan memikirkan bahwa anda sebagai objek dari keputusan. Hal tersebut dapat membantu anda untuk berpikir tentang keadilan dalam pengambilan keputusan.
- Disclosure Rule ➱ Jika anda merasa nyaman dengan keputusan / tindakan setelah bertanya pada diri sendiri (keputusan yang akan diambil) dan diketahui oleh siapapun, maka anda harus bertindak / memutuskan keputusan tersebut.
- The Intuition Ethic ➱ Buat keputusan sesuai dengan bisikan hati nurani.
- The Categorical Imperative ➱ Tidak membuat keputusan yang tidak mungkin bisa dijalankan oleh pihak yang terkena keputusan.
- The Professional Ethic ➱ Hanya bisa melakukan / membuat keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan / dijelaskan dihadapan komite dari rekan-rekan seprofesi.
- The Utilitarian Principle ➱ Membuat keputusan yang memberi manfaat bagi sebagian besar orang (do the greatest good for the greatest number). Aturan ini mengasumsikan anda dapat memprioritaskan nilai-nilai dalam urutan peringkat dan memahami konsekuensi dari berbagai kursus tindakan.
- The Virtue Principle ➱ Membuat keputusan untuk mewujudkan kebaikan yang diharapkan.